h1

Maskot Kabupaten Garut

Maret 19, 2008

Dibawah ini gambar Maskot Kabupaten Garut, tapi cuma gambarnya saja :

p1050555.jpg

Untuk info lebih lanjut, silakan buka situs resmi Pemda Garut di www.garutkab.go.id

h1

Pertumbuhan Anak Emang Cepat Yach…..

Maret 15, 2008

Ini foto anak waktu berumur kurang dari satu bulan :

foto021.jpg
Kalo foto dibawah ini udah berumur sekitar 5 bulanan (foto diambil satu bulan yang lalu) :

23022008345.jpg
Emang ga kerasa yach tau-tau anak udah segede gini, perasaan belum lama lihat baru keluar dari rahim ibunya…..

h1

Hati-hati Aplikasi Ms. Excel 2007 Bisa Salah Melakukan Perhitungan Perkalian dan Pembagian

Januari 23, 2008

Mungkin ini sebuah bugs yang terjadi di Ms. Excel 2007, atau bisa jadi para programmer pembuat Ms. Excel sedang ngantuk berat, akibatnya jutaan rupiah uang anda melayang !!!!”

Tak ada gading yang tak retak, begitu kata pepatah di Indonesia, ada cerita lucu di Ms. Excel 2007 yang baru diluncurkan beberapa waktu ini, Ms. Excel 2007 memiliki fitur yang sangat menyenangkan toolbar yang dibuat dalam bentuk icon, memiliki Styles dan masih banyak lagi…….
(Read more : hati-hati aplikasi ms-excel 2007 bisa salah melakukan perhitungan perkalian dan pembagian.pdf)

Penulis : Davit Kurniawan
Sumber : http://www.Ilmukomputer.com

h1

Brain Gym, Optimalkan Perkembangan Otak

Januari 16, 2008

Sejak awal tahun 2000-an, para orang tua di Indonesia mulai akrab dengan istilah brain gym. Disebut senam otak lantaran gerakannya sederhana namun dapat membantu perkembangan otak secara keseluruhan. Di samping itu, koordinasi mata, telinga, tangan, dan seluruh anggota tubuh juga dapat diasah dengan melakukan rangkaian gerak tubuh yang dikembangkan oleh Educational Kinesiology Foundation, Amerika Serikat, ini.Buat para orang tua yang memiliki anak bayi dan balita, senam otak merupakan jalan menuju optimalisasi tumbuh kembang buah hati. Senam ini juga bisa dijadikan pelengkap terapi untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. ”Brain gym menyeimbangkan setiap bagian otak dan membuka sumbatan-sumbatan pada bagian otak,” ungkap Lely Tobing, anggota Brain Gym Indonesia.

Ada tiga dimensi otak yang dapat dikembangkan melalui pelaksanaan brain gym secara berulang. Pertama, dimensi lateritas untuk belahan otak kiri dan kanan. Kedua, dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak dengan bagian depan otak. Ketiga, dimensi pemusatan untuk menyeimbangkan posisi depan dan belakang (sistem limbis) serta otak besar.

Siapa yang boleh bersenam otak? Bayi usia nol bulan juga boleh ikut brain gym. Bentuknya tentu saja tak seperti senam kesegaran jasmani. ”Yang dilakukan cuma memberi stimulasi yang dapat memberikan pengalaman gerak pada bayi,” jelas Lely yang juga kepala sekolah Twinkle Star.

Untuk bayi, senam otak paling baik diajarkan langsung oleh ibu untuk menambah kedekatan. Matras yang lembut, baju yang nyaman, popok yang kering, perut yang tak kelaparan, dan suasana yang mendukung penting untuk diperhatikan. ”Beri anak minum air putih terlebih dulu karena itu diperlukan sebagai penghantar energi listrik di dalam tubuh,” saran Lely.

Bagaimana melakukannya? Untuk anak usia nol hingga tiga bulan, senam otak yang paling baik adalah gerakan silang baby brain gym. Agar bayi mudah mengingat stimulasi yang diberikan kepadanya, lakukan senam secara interaktif, berulang, dan dalam kondisi yang menyenangkan. ”Pastikan anak siap, jangan memaksakannya, dan bikin aktivitas ini menjadi semenarik mungkin,” tegas Lely.

Gerakan silang cukup gampang dilakukan. Anda cuma harus menyentuhkan tangan kanan si kecil ke lutut kirinya secara bergantian. ”Prinsipnya, ini gerak yang menuntut koordinasi otak kanan dan kiri. Arah gerakannya menyilangkan garis tubuh,” imbuh Lely.

Gerakan silang juga dapat membantu meningkatkan daya konsentrasi anak. Sementara itu, gerak menekan saklar otak–yang terdapat di bagian tulang belikat yang menonjol di dada dan bagian pusar–bertujuan untuk meningkatkan energi ke mata. ”Menekan saklar angkasa yang berada di atas bibir dan di tulang ekor bertujuan membantu menyeimbangkan kemampuan melihat jauh-dekat dan manajemen emosi” urai Lely.

Brain gym memiliki 26 macam gerakan. Namun, itu tidak bisa dipaksakan untuk sembarang anak. ”Harus disesuaikan dengan perkembangan motorik anak,” Lely mengingatkan.

Rangkaian Gerakan Senam Otak

Gerakan Silang Usia 0-3 Bulan
– Gerakan silang diberikan dalam posisi telentang.
– Tangan kiri digerakkan dengan kaki kanan dan sebaliknya.
– Di akhir usia 3 bulan, bayi harus bisa membolak-balikkan badan.
– Stimulasi gerak silang dapat merangsang kekuatan otot tangan.

Gerakan Silang Usia 4-8 Bulan
– Bayi mulai berusaha meraih benda yang ada dihadapanya.
– Stimulasi gerak silang mengkondisikan otak kanan dan kiri bayi untuk melatih koordinasi mata dan gerak motoriknya. Dengan adanya koordinasi tersebut, bayi dapat meraih benda di dekatnya.

Gerakan Brain Gym Usia 6-12 Bulan
– Tekan saklar otak dan tombol angkasa
– Tekan tombol bumi dengan memijit titik di bawah bibir dan tangan lain di tulang kemaluan. Gunanya untuk mengaktifkan energi di otak tengah yang dapat menyeimbangkan emosi, mengasah kemampuan anak menengok dimensi atas dan bawah.
– Lakukan gerakan homolateral dengan menggerakkan kaki kiri dengan tangan kiri–bergantian dengan sisi yang lain–secara pasif. Gerakan ini bermanfaat untuk mengaktifkan spesialisasi otak kiri dan kanan serta lateralisasi yang tercermin dari kemampuan anak memakai baju sendiri, lempar-tangkap bola, menggambar, komunikasi, dan bernapas.

Brain Gym Usia 13-24 Bulan
– Lakukan saklar otak, tombol angkasa, tombol bumi, dan homolateral. – Gerakan silang dengan fokus pada bahu dan panggul. Ini berguna untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan secara simultan seraya menyeimbangkan fungsi kedua belahan otak tersebut.
Sumber:
– Dr. Attila Dewanti SpA dari Klinik Khusus Tumbuh Kembang / Kepala Klinik Neurologi Anak RSAB Harapan Kita, Jakarta
– Lely Tobing, Principal Twinkle Star

h1

Test Info FRESH

Desember 30, 2007

Test info FRESH

h1

Pengelolaan Data Content Website (1)

Desember 28, 2007

Data memegang peranan yang paling signifikan dalam keberadaan sebuah situs website. Bagaimanapun menariknya tampilan antar muka sebuah website tapi tanpa didukung oleh data yang selalu terperbaharui (up to date), tentu tidak akan mempunyai arti apapun. Ibarat sebuah kendaraan, data didalam sebuah website bisa disamakan dengan bensin sebagai bahan bakarnya. Kendaraan tidak bisa berjalan dan tidak ada artinya tanpa keberadaan bensin, begitu juga dengan website tidak akan ada artinya tanpa didukung oleh data yang up to date.

Tentu berbeda dengan software/perangkat lunak yang bersifat teknis atau terkonsentrasi terhadap satu poin permasalahan, misalnya seperti software keuangan, software kepegawaian, software inventory, dll walaupun dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman/koding program yang berbasis web (web based). Sebuah website mempunyai peranan yang bersifat universal, sebagai penyedia informasi dari data yang telah diolah yang diperlukan oleh para pengguna website yang tentu juga penggunanya bersifat universal juga. Karena sifatnya yang universal, tentu data yang ditampilkan di website juga bersifat kompleks. Lalu bagaimana cara pengelolaan data content sebuah website agar supaya data yang ditampilkan selalu terperbaharui ????

(Bersambung…..)

h1

Desember 25, 2007

pic_0080.jpg

This is pictue of my first son. He was born in Garut at 1th October 2007, 11.35 am.  Me and my wife give him name is Azka Fawwaz Nugraha. This name means we hopefully he will be a person who always nice and do the best (lebih baik, lebih suci, red).

This picture was taken by my sister’s wife a month ago at our home. They very like take my son picture because he is the first member for my wife’s family.

 Finally, thanks to come to my blog and sorry for my limitation of my english language. Hope, you can put a comment for this letter.

h1

Test Sosial

Desember 25, 2007

test wungkul oge

h1

Sejarah “GARUT”

Desember 25, 2007

Latar Belakang

Sejarah Kabupaten Garut berawal dari pembubaran Kabupaten Limbangan pada tahun 1811 oleh Daendles dengan alasan produksi kopi dari daerah Limbangan menurun hingga titik paling rendah nol dan bupatinya menolak perintah menanam nila(indigo). Pada tanggal 16 Pebruari 1813, Letnan Gubernur di Indonesia yang pada waktu itu dijabat oleh Raffles, telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang pembentukan kembali Kabupaten Limbangan yang beribu kota di Suci. Untuk sebuah Kota Kabupaten, keberadaan Suci dinilai tidak memenuhi persyaratan sebab daerah tersebut kawasannya cukup sempit.

Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari tempat yang cocok bagi Ibu Kota Kabupaten. Pada awalnya, panitia menemukan Cumurah, sekitar 3 Km sebelah Timur Suci (Saat ini kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Pidayeuheun). Akan tetapi di tempat tersebut air bersih sulit diperoleh sehingga tidak tepat menjadi Ibu Kota. Selanjutnya panitia mencari lokasi ke arah Barat Suci, sekitar 5 Km dan mendapatkan tempat yang cocok untuk dijadikan Ibu Kota. Selain tanahnya subur, tempat tersebut memiliki mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk serta pemandangannya indah dikelilingi gunung, seperti Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas dan Gunung Karacak.

Saat ditemukan mata air berupa telaga kecil yang tertutup semak belukar berduri (Marantha), seorang panitia “kakarut” atau tergores tangannya sampai berdarah. Dalam rombongan panitia, turut pula seorang Eropa yang ikut membenahi atau “ngabaladah” tempat tersebut. Begitu melihat tangan salah seorang panitia tersebut berdarah, langsung bertanya : “Mengapa berdarah?” Orang yang tergores menjawab, tangannya kakarut. Orang Eropa atau Belanda tersebut menirukan kata kakarut dengan lidah yang tidak fasih sehingga sebutannya menjadi “gagarut”.

Sejak saat itu, para pekerja dalam rombongan panitia menamai tanaman berduri dengan sebutan “Ki Garut” dan telaganya dinamai “Ci Garut”. (Lokasi telaga ini sekarang ditempati oleh bangunan SLTPI, SLTPII, dan SLTP IV Garut). Dengan ditemukannya Ci Garut, daerah sekitar itu dikenal dengan nama Garut.. Cetusan nama Garut tersebut direstui oleh Bupati Kabupaten Limbangan Adipati Adiwijaya untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Limbangan.

Pada tanggal 15 September 1813 dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan sarana dan prasarana ibukota, seperti tempat tinggal, pendopo, kantor asisten residen, mesjid, dan alun-alun. Di depan pendopo, antara alun-alun dengan pendopo terdapat “Babancong” tempat Bupati beserta pejabat pemerintahan lainnya menyampaikan pidato di depan publik. Setelah tempat-tempat tadi selesai dibangun, Ibu Kota Kabupaten Limbangan pindah dari Suci ke Garut sekitar Tahun 1821. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal No: 60 tertanggal 7 Mei 1913, nama Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut dan beribu kota Garut pada tanggal 1 Juli 1913. Pada waktu itu, Bupati yang sedang menjabat adalah RAA Wiratanudatar (1871-1915). Kota Garut pada saat itu meliputi tiga desa, yakni Desa Kota Kulon, Desa Kota Wetan, dan Desa Margawati. Kabupaten Garut meliputi Distrik-distrik Garut, Bayongbong, Cibatu, Tarogong, Leles, Balubur Limbangan, Cikajang, Bungbulang dan Pameungpeuk.

Pada tahun 1915, RAA Wiratanudatar digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929). Pada masa pemerintahannya tepatnya tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan menjadi daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom). Wewenang yang bersifat otonom berhak dijalankan Kabupaten Garut dalam beberapa hal, yakni berhubungan dengan masalah pemeliharaan jalan-jalan, jembatan-jembatan, kebersihan, dan poliklinik. Selama periode 1930-1942, Bupati yang menjabat di Kabupaten Garut adalah Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa. Ia diangkat menjadi Bupati Kabupaten Garut pada tahun 1929 menggantikan ayahnya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929).

Perkembangan Fisik Kota

Sampai tahun 1960-an, perkembangan fisik Kota Garut dibagi menjadi tiga periode, yakni pertama (1813-1920) berkembang secara linear. Pada masa itu di Kota Garut banyak didirikan bangunan oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk kepentingan pemerintahan, berinvestasi dalam usaha perkebunan, penggalian sumber mineral dan objek wisata. Pembangunan pemukiman penduduk, terutama disekitar alun-alun dan memanjang ke arah Timur sepanjang jalan Societeit Straat.

Periode kedua (1920-1940), Kota Garut berkembang secara konsentris. Perubahan itu terjadi karena pada periode pertama diberikan proyek pelayanan bagi penduduk. Wajah tatakota mulai berubah dengan berdirinya beberapa fasilitas kota, seperti stasiun kereta api, kantor pos, apotek, sekolah, hotel, pertokoan (milik orang Cina, Jepang, India dan Eropa) serta pasar.

Periode ketiga (1940-1960-an), perkembangan Kota Garut cenderung mengikuti teori inti berganda. Perkembangan ini bisa dilihat pada zona-zona perdagangan, pendidikan, pemukiman dan pertumbuhan penduduk.

 

Keadaan Umum Kota

Pada awal abad ke-20, Kota Garut mengacu pada pola masyarakat yang heterogen sebagai akibat arus urbanisasi. Keanekaragaman masyarakat dan pertumbuhan Kota Garut erat kaitannya dengan usaha-usaha perkebunan dan objek wisata di daerah Garut.

Orang Belanda yang berjasa dalam pembangunan perkebunan dan pertanian di daerah Garut adalah K.F Holle. Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Kolonial Belanda mengabadikan nama Holle menjadi sebuah jalan di Kota Garut, yakni jalan Holle (Jl.Mandalagiri) dan membuat patung setengah dada Holle di Alun-alun Garut.

Pembukaan perkebunan-perkebunan tersebut diikuti pula dengan pembangunan hotel-hotel pada Tahun 1917. Hotel-hotel tersebut merupakan tempat menginap dan hiburan bagi para pegawai perkebunan atau wisatawan yang datang dari luar negeri. Hotel-hotel di Kota Garut , yaitu Hotel Papandayan, Hotel Villa Dolce, Hotell Belvedere, dan Hotel Van Hengel.

Di luar Kota Garut terdapat Hotel Ngamplang di Cilawu, Hotel Cisurupan di Cisurupan, Hotel Melayu di Tarogong, Hotel Bagendit di Banyuresmi, Hotel Kamojang di Samarang dan Hotel Cilauteureun di Pameungpeuk. Berita tentang Indahnya Kota Garut tersebar ke seluruh dunia, yang menjadikan Kota Garut sebagai tempat pariwisata.

 

Penetapan Hari Jadi Garut

Sebagaimana sudah disepakati sejak awal, semua kalangan masyarakat Garut telah menerima bahwa hari jadi Garut bukan jatuh pada tanggal 17 Mei 1913 yaitu saat penggantian nama Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut, tetapi pada saat kawasan kota Garut mulai dibuka dan dibangun sarana prasarana sebagai persiapan ibukota Kabupaten Limbangan. Oleh karena itu, mulai tahun 1963 Hari Jadi Garut diperingati setiap tanggal 15 September berdasarkan temuan Tim Pencari Fakta Sejarah yang mengacu tanggal 15 September 1813 tersebut pada tulisan yang tertera di jembatan Leuwidaun sebelum direnovasi. Namun keyakinan masyarakat terhadap dasar pengambilan hari jadi Garut pun berubah. Dalam PERDA Kab. DT II Garut No. 11 Tahun 1981 tentang Penetapan Hari Jadi Garut yang diundangkan dalam Lembaran Daerah pada tanggal 30 Januari 1982, dinyatakan bahwa Hari Jadi Garut dipandang lebih tepat pada Tanggal 17 Maret 1813.

Penelusuran hari jadi Garut berpijak pada pertanyaan kapan pertama kali muncul istilah “Garut”. Seperti dijelaskan dalam Latar Belakang di atas, bahwa ungkapan itu muncul saat “ngabaladah” dalam mencari tempat untuk ibukota Kabupaten Limbangan yang diperintahkan R.A.A Adiwijaya sebagai Bupati yang dilantik pada tanggal 16 Februari 1813. Fakta tentang Jembatan Leuwidaun yang peletakkan batu pertamanya adalah tanggal 15 September 1918 juga tetap diperhitungkan. Dengan demikian, asal mula tercetus kata “Garut” adalah diyakini berada pada sebuah hari antara 16 Februari 1813 s.d. 15 September 1918.

Dari berbagai penelusuran diketahui bahwa Bupati Adiwijaya dalam membuat kebijakan selalu meminta fatwa dari sesepuh yang diduga berkebudayaan Islam karena Suci berada di sekitar Godog, makam tokoh penyebar agama Islam. Bersumber pada tradisi tata perhitungan waktu masyarakat, diperkirakan bahwa panitia yang “ngabaladah” ibukota diperintahkan pada bulan Mulud sebagai bulan yang dianggap baik pada waktu itu. “Ngabaladah” tidak mungkin dilakukan pada tanggal 1 Mulud karena kepercayaan orang Sunda pada waktu itu adalah bahwa hari baik jatuh pada saat bulan purnama antara 12-14 Mulud. Karena, 12 mulud dianggap sebagai hari puncak peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, maka yang paling diiyakini memungkinkan untuk “ngabaladah” adalah tanggal 14 Mulud. Menurut perhitungan waktu karya Roofer, hasil konversi tanggal 14 Mulud 1228 Hijriyah itu adalah tanggal 17 Maret 1913.

Sumber : Website Pemkab Garut, www.garut.go.id) 

h1

Test Pribados

Desember 25, 2007

Test Pribados